Kamis, 03 Oktober 2013

CARA PEMASARAN

Rudi Praja, Memasarkan Sepatu Unik dengan cara yang Menarik
Kamis, 17 Januari 2013 11:56 WIB
Administrator



BERITA TERKAIT





Selalu ada peluang bisnis bagi orang-orang yang kreatif. Itulah yang dilakukan Rudi Praja (34) pebisnis sepatu unik ‘Mimosabi’. Mimosabi adalah brand sepatu handmade dari bahan kanvas yang dilukis dengan aneka lukisan yang menarik.
Ide pembuatan sepatu unik ini bermula ketika tahun 2008, Penni Ahlani Ardian Praja, ingin menciptakan sepatu yang terlihat lebih cerah dan menjadi bagian dari fashion, khususnya untuk anak-anak muda.
Pada awal ide ini dicoba, ia memproduksi beberapa pasang sepatu dari di para pengrajin sepatu di Cibaduyut kemudian memberikan lukisan pada sepatu tersebut. Ternyata banyak teman dan saudara yang menyukainya. Namun setelah produk sepatu unik tersebut selesai diproduksi dalam jumlah banyak, Penny mengalami kendala pemasaran. Ia kesulitan menjual hasil karyanya. Saat itulah, Rudi Praja, salah seorang sahabat Penny saat masih di SMA menawarkan diri untuk membantu memasarkan produknya.
Seperti gayung bersambung, Penny dan Rudi menjalin kerjasama bisnis. Penny berkonsentrasi pada produksi, sedangkan Rudi Praja mengurus pemasarannya.

Dari Konvensional ke Online
Pada tahun pertama mengawali usaha banyak hambatan dan kendala. Sepatu handmade ini dijual melalui event-event di Bandung, namun belum menampakkan hasil yang menggembirakan. Sudah pernah dicoba beberapa kali untuk mensuplay produksi sepatu ke beberapa outlet fashion di Bandung,  juga belum terlihat hasilnya.
Rudi yang semula berbisnis pulsa telepon ini mencoba fokus mengembangkan pemasaran Mimosabi dengan menjual secara online dan membuka outlet pada acara atau event-event di Bandung.  Syukurlah ternyata upayanya kali ini ada hasilnya. Banyak pembeli yang memesan secara online, bahkan ada salah seorang pembeli dari Surabaya yang tertarik untuk menjadi reseller sepatu Mimosabi untuk menjual produk tersebut di kotanya.
Setelah disepakati mengenai mekanisme menjadi reseller akhirnya dibukalah reseller di Surabaya dan tidak lama kemudian cukup banyak permintaan untuk menjadi reseller dari kota lain di Indonesia. Bahkan saat ini, lanjut Rudi, resellernya sudah ada 40 orang dari berbagai kota, dan ada juga yang berasal dari Kuala Lumpur, Singapura, Brunai Darussalam, dan Swedia.
Dalam sebulan Rudi mampu memasarkan dan mensuplay ke reseller-resellernya yang ada diberbagai kota antara 3000 hingga 4000 pasang sepatu, dengan harga berkisar Rp150ribu hingga Rp225 ribu per pasang. Sebagian besar produk yang dipasarkan adalah produk sepatu wanita, karena menurut Rudi wanita lebih suka mengoleksi berbagai jenis sepatu dibandingkan laki-laki.
rudi praja, memasarkan sepatu unik dengan cara unik
Saat ini usaha sepatu handmade Mimosabi ini telah mempekerjakan 40 orang karyawan yang sebagian besar karyawannya adalah teman-teman sekolah Rudi dan Penny.

Kejutan di Tahun 2013
Di tahun 2013 mendatang Mimosabi berencana akan menambah koleksi sepatu handmade dari bahan material yang lain. Ia berfikir era sepatu handmade dengan bahan kanvas akan memiliki masa jenuh. Setelah dilakukan observasi Mimosabi akan menambah koleksi sepatu dari bahan non kanvas tetapi tetap mempertahankan unsur keunikan dalam pembuatannya.
Meski kini persaingan produk sepatu lukis juga sudah mulai ketat dengan banyaknya prduk sepatu lukis di pasaran, tetapi  Rudi yakin produknya tetap dapat memperoleh respon yang baik dari pelanggannya.
“Kami menggunakan bahan sepatu dan cat yang berkualitas sehingga lukisan tetap cerah dan awet meskipun dipakai dalam waktu yang lama,” cetusnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan manajemen pengelolaan usaha, Rudi bersyukur kepada Bank BRI yang ada di Kota Cimahi yang telah memberikan perhatian yang sangat besar kepadanya. Perhatian tersebut antara lain adanya dukungan kredit usaha, kesempatan mengikuti berbagai pelatihan manajemen, serta diikutsertakan Mimosabi mengikuti berbagai pameran produk di Jakarta untuk meningkatkan penjualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar