Rudi Praja, Memasarkan Sepatu Unik dengan cara yang Menarik
Kamis, 17 Januari 2013 11:56 WIB
Administrator
BERITA TERKAIT
|
Selalu ada peluang bisnis bagi
orang-orang yang kreatif. Itulah yang dilakukan Rudi Praja (34) pebisnis
sepatu unik ‘Mimosabi’. Mimosabi adalah brand sepatu handmade dari
bahan kanvas yang dilukis dengan aneka lukisan yang menarik.
Ide pembuatan sepatu unik ini bermula
ketika tahun 2008, Penni Ahlani Ardian Praja, ingin menciptakan sepatu
yang terlihat lebih cerah dan menjadi bagian dari fashion, khususnya
untuk anak-anak muda.
Pada awal ide ini dicoba, ia memproduksi
beberapa pasang sepatu dari di para pengrajin sepatu di Cibaduyut
kemudian memberikan lukisan pada sepatu tersebut. Ternyata banyak teman
dan saudara yang menyukainya. Namun setelah produk sepatu unik tersebut
selesai diproduksi dalam jumlah banyak, Penny mengalami kendala
pemasaran. Ia kesulitan menjual hasil karyanya. Saat itulah, Rudi Praja,
salah seorang sahabat Penny saat masih di SMA menawarkan diri untuk
membantu memasarkan produknya.
Seperti gayung bersambung, Penny dan
Rudi menjalin kerjasama bisnis. Penny berkonsentrasi pada produksi,
sedangkan Rudi Praja mengurus pemasarannya.
Dari Konvensional ke Online
Pada tahun pertama mengawali usaha
banyak hambatan dan kendala. Sepatu handmade ini dijual melalui
event-event di Bandung, namun belum menampakkan hasil yang
menggembirakan. Sudah pernah dicoba beberapa kali untuk mensuplay
produksi sepatu ke beberapa outlet fashion di Bandung, juga belum
terlihat hasilnya.
Rudi yang semula berbisnis pulsa telepon
ini mencoba fokus mengembangkan pemasaran Mimosabi dengan menjual
secara online dan membuka outlet pada acara atau event-event di
Bandung. Syukurlah ternyata upayanya kali ini ada hasilnya. Banyak
pembeli yang memesan secara online, bahkan ada salah seorang pembeli
dari Surabaya yang tertarik untuk menjadi reseller sepatu Mimosabi untuk
menjual produk tersebut di kotanya.
Setelah disepakati mengenai mekanisme
menjadi reseller akhirnya dibukalah reseller di Surabaya dan tidak lama
kemudian cukup banyak permintaan untuk menjadi reseller dari kota lain
di Indonesia. Bahkan saat ini, lanjut Rudi, resellernya sudah ada 40
orang dari berbagai kota, dan ada juga yang berasal dari Kuala Lumpur,
Singapura, Brunai Darussalam, dan Swedia.
Dalam sebulan Rudi mampu memasarkan dan
mensuplay ke reseller-resellernya yang ada diberbagai kota antara 3000
hingga 4000 pasang sepatu, dengan harga berkisar Rp150ribu hingga Rp225
ribu per pasang. Sebagian besar produk yang dipasarkan adalah produk
sepatu wanita, karena menurut Rudi wanita lebih suka mengoleksi berbagai
jenis sepatu dibandingkan laki-laki.
Saat ini usaha sepatu handmade Mimosabi
ini telah mempekerjakan 40 orang karyawan yang sebagian besar
karyawannya adalah teman-teman sekolah Rudi dan Penny.
Kejutan di Tahun 2013
Di tahun 2013 mendatang Mimosabi
berencana akan menambah koleksi sepatu handmade dari bahan material yang
lain. Ia berfikir era sepatu handmade dengan bahan kanvas akan memiliki
masa jenuh. Setelah dilakukan observasi Mimosabi akan menambah koleksi
sepatu dari bahan non kanvas tetapi tetap mempertahankan unsur keunikan
dalam pembuatannya.
Meski kini persaingan produk sepatu
lukis juga sudah mulai ketat dengan banyaknya prduk sepatu lukis di
pasaran, tetapi Rudi yakin produknya tetap dapat memperoleh respon yang
baik dari pelanggannya.
“Kami menggunakan bahan sepatu dan cat
yang berkualitas sehingga lukisan tetap cerah dan awet meskipun dipakai
dalam waktu yang lama,” cetusnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan
manajemen pengelolaan usaha, Rudi bersyukur kepada Bank BRI yang ada di
Kota Cimahi yang telah memberikan perhatian yang sangat besar kepadanya.
Perhatian tersebut antara lain adanya dukungan kredit usaha, kesempatan
mengikuti berbagai pelatihan manajemen, serta diikutsertakan Mimosabi
mengikuti berbagai pameran produk di Jakarta untuk meningkatkan
penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar